Selasa, 29 September 2020

Soal Teknik Kerja Bengkel


 

1. Agar kegiatan di laboratorium berjalan lancar dibutuhkan sistem pengelolaan laboratorium yang baik, antara lain ...

a. Keimanan, Keselamatan, Kesejahteraan dan Lingkungan Hidup

b. Keselamatan, Kemakmuran, Keimanan dan Lingkungan Hidup

c. Ketrampilan SDM, Peralatan yang beroperasi dengan baik, Keselamatan kerja, Disiplin

d. Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup

e. Keselamatan, Kesehatan, Kelangsungan Lingkungan Hidup


2. Yang tidak termasuk perangkat manajemen laboratorium yaitu….

a. Fasilitas pendaan

b. Organisasi laboratorium

c. Tata ruang

d. Alat dan peralatan yang baik dan terkalibrasi

e. Struktur


3. Lab lay out yang baik dan ideal tidak mempunyai

a. Pintu masuk

b. Ruang persiapan

c. Ruang makan

d. Ruang prasaran

e. Pintu jendela berkasa


4. Setiap perangkat yang dioperasikan harus dalam kondisi sebagai berikut, kecuali.

a. Siap pakai

b. Bersih

c. Terawat

d. Terkalibrasi

e. Dapat beroperasi


5. Yang tidak masuk laboratory assesment, yaitu

a. Lokasi lab.

b. Konstruksi lab.

c. Kondisi lab.

d. Tata ruang lab.

e. Fasilitas lab.


6. Yang tidak termasuk kegiatan administrasi yang ada di laboratorium yaitu...

a. Inventarisasi peralatan laboratorium

b. Daftar kebutuhan alat

c. Daftar pemakaian laboratorium

d. Daftar penerimaan barang

e. Daftar penjualan barang


7. Tujuan yang akan dicapai dari inventarisasi dan keamanan adalah sebagai berikut, kecuali....

a. Mencegah kehilangan dan penyalahgunaan

b. Mengurangi biaya operasional

c. Meningkatka proses pekerjaan dan hasilnya

d. Meningkatkan kualitas kerja

e. Mencegah pemakaian


8. Fasilitas pendanaan dalam operasional laboratorium tidak diperoleh dari ....

a. Dana dari pemerintah

b. Dana dari komite sekolah

c. Bantuan proyek

d. Bantuan dari yayasan

e. Dana guru


9. Gambar alur pada rangkaian elektronika dinamakan..

a. Pcb

b. Ion

c. Komponen

d. Skema

e. Kit


10. Pada alat tangan, untuk memotong benda seperti kayu dibutuhkan

a. Martil

b. Obeng

c. Gerinda

d. Pisau

e. Gergaji

Sistem Pengelolaan Alat dan Peralatan




 PENDAHULUAN 

Penyimpanan / pengelolaan  alat,  peralatan dan  bahan  laboratorium merupakan  bagian  dari  manajemen  laboratorium. Manajemen Laboratorium  (Laboratory  Management)  adalah  usaha  untuk mengelola  laboratorium  berdasar  konsep  manajemen  baku. Bagaimana  suatu laboratorium  dapat  dikelola  dengan  baik  sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang sangat berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa peralatan laboratorium yang canggih dengan staf

profesional  yang  terampil,  belum  tentu  dapat  beroperasi  dengan baik  ,  jika  tidak  didukung  oleh  adanya  manajemen  laboratorium yang  baik.  Oleh  karena  itu  manajemen  laboratorium  adalah  suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.

                                         

MANAJEMEN / PENGELOLAAN LABORATORIUM

Untuk  mengelola  laboratorium  dengan  baik  kita  harus  mengenal perangkat-perangkat  manajemen  apa  yang  harus  dikelola. Perangkat-perangkat laboratorium  yang  dimaksud  tersebut  antara lain adalah :

1.  Tata ruang

2.  Alat dan peralatan yang baik dan terkalibrasi

3.  Infrastruktur

4.  Administrasi laboratorium

5.  Organisasi laboratorium

6.  Fasilitas pendanaan 

7.  Inventarisasi dan keamanan

8.  Pengamanan laboratorium

9.  Disiplin yang tinggi

10. Keterampilan SDM

11. Peraturan Dasar

12. Penanganan masalah umum

Semua  perangkat-perangkat  ini  jika  dikelola  secara  optimal,  akan mendukung  terwujudnya  penerapan  manajemen laboratorium  yang baik.  Dengan  demikian manajemen  laboratorium  dapat  dipahami sebagai  suatu  tindakan  pengelolaan  yang  kompleks  dan  terarah, sejak  dari  perencanaan  tata  ruang  sampai  dengan  perencanaan semua  perangkat  penunjang  lainnya,    dengan    sebagai  pusat aktivitas adalah tata ruang.

 

RINCIAN KEGIATAN MASING-MASING PERANGKAT

1.  Tata Ruang ( Lab lay out )

Untuk  tata  ruang,  sebaiknya  ditata  sedemikian  rupa sehingga laboratorium  dapat  berfungsi  dengan  baik.  Tata  ruang  yang sempurna,  sejak  dimulai  perencanaan  gedung  pada  waktu  dibangun. Tata  ruang  yang  baik  (kondisi  ideal) sebuah laboratorium harus mempunyai:

a.  Pintu masuk (in)

b.  Pintu keluar (out)

c.  Pintu darurat (emergency-exit)

d.  Ruang persiapan (preparation room)

e.  Ruang peralatan (equipment-room)

f.  Ruang penyimpanan / gudang (storage-room)

g.  Ruang staf (Staff-room)

h.  Ruang teknisi/laboran

i.  Ruang bekerja (activity-room)

j.  Ruang istirahat / ibadah

k.  Ruang prasarana kebersihan

l.  Ruang peralatan keselamatan kerja

m. Lemari praktikan (locker)

n.  Lemari gelas (glass-room)

o.  Lemari alat-alat optik (opticals-room)

p.  Pintu  jendela  berkassa,  agar  serangga  dan  burung  tidak dapat masuk

q.  Fan / kipas angin 

r.  Ruang  AC  untuk  alat-alat  tertentu  yang  memerlukan persyaratan tertentu.


 

2.  Alat yang baik dan terkalibrasi

Pengenalan  terhadap  peralatan  laboratorium  merupakan kewajiban  bagi  setiap  petugas  laboratorium  untuk mengetahuinya,  terutama  mereka  yang  akan  mengoperasikan peralatan tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi :

a.  Siap pakai (ready for use)

b.  Bersih

c.  Terkalibrasi

d.  Tidak rusak

e.  Beroperasi dengan baik

Peralatan  yang  ada  juga  harus  disertai  dengan  buku  petunjuk pengoperasian  (manual-operation).  Hal  ini  untuk mengantisipasi  bila  terjadi  kerusakan,  buku  manual  tersebut dapat  dimanfaatkan  oleh  teknisi/laboran  untuk  seperlunya. Teknisi  laboratorium  yang  ada  harus  senantiasa  berada  di tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan kemungkinan alat tidak dapat beroperasi dengan baik dapat saja terjadi. Beberapa  peralatan  laboratorium  yang  dimiliki  kiranya  dapat disusun  secara  teratur  pada  suatu  tempat  tertentu,  berupa  rak atau  pada  meja  yang  disediakan.  Peralatan  berfungsi  untuk melakukan  suatu  kegiatan  pekerjaan,  percobaan  atau demonstrasi  tertentu  yang  menghendaki  adanya  bantuan peralatan. Untuk itu peralatan laboratorium harus berada dalam kondisi  yang  baik.  Alat-alat  ini  disusun  secara  teratur,  sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Peralatan  laboratorium  sebaiknya  dikelompokkan  berdasarkan penggunaannya.  Setelah  selesai  digunakan  harus  segera dibersihkan  kembali  dan  disusun  seperti  semula.  Semua  alat-alat  ini  sebaiknya  diberi  penutup  (cover),  misal  plastik transparan,  terutama  terutama  alat-alat  yang  memang memerlukannya.  Alat-alat  yang  tidak  berpenutup  akan  cepat berdebu,  kotor  dan  akhirnya  dapat  merusak  alat  yang bersangkutan.

a.  Alat 

Alat-alat  harus  dalam  keadaan  bersih,  apalagi  peralatan yang  sering  dipakai.  Untuk  alat-alat  yang  memerlukan penanganan  khusus, sebaiknya  dicek  sebelum  dipakai. Semua  alat-alat  ini  seharusnya  ditempatkan  pada  lemari khusus

b.  Bahan

Untuk  bahan-bahan,  sebaiknya  ditempatkan  pada  ruang yang bersih  dengan  suhu  ruang  yang  standart.  Ruangan perlu  dilengkapi fan/Air Conditioning,  agar  udara/uap  yang

ada dapat terpompa keluar.

c.  Alat-alat khusus

Alat-alat  khusus  seharusnya  disimpan  pada  tempat  yang kering  dan  tidak  lembab.  Kelembaban  yang  tinggi  akan menyebabkan  lensa-lensa  berjamur, jika  jamur  ini  banyak, maka alat akan rusak dan tidak dapat dipakai sama sekali. Sebagai  tindakan  pencegahan,  peralatan  selalu ditempatkan  dalam  kotaknya,  yang  biasanya  dilengkapi dengan silica-gel  dan  sebelum  disimpan  dicek  kembali kebersihannya.  Peralatan  ini  seharusnya  ditempatkan  di dalam  lemari-lemari  khusus  yang  dikendalikan kelembabannya.  Untuk  lemari  biasanya  diberi  lampu  pijar 10-15  watt,  agar  ruang  ini  tetap  selalu  panas  /  kering  dan akan  mengurangi  kelembaban  udara  (dehumidifier-air). Untuk  alat  optik  seperti  lensa  pembesar (loupe),  alat kamera  optik,  kamera  digital, microphoto-camera,  juga ditempatkan pada lemari khusus yang tidak lembab

 


3.  Infrastruktur Laboratorium

a.  Laboratory assesment

Mencakup  tentang  lokasi  laboratorium,  konstruksi laboratorium dan fasilitas lain, termasuk pintu utama, pintu emergency, jenis  meja/pelataran,  jenis  atap,  jenis  dinding, jenis  lantai,  jenis  pintu,  jenis  lampu  yang  dipakai,  kamar penangas,  jenis  pembuangan  limbah,  jenis  ventilasi,  jenis AC,  jenis  tempat  penyimpanan,  jenis-jenis  lemari  bahan kimia,  alat  optik,  timbangan,  instrumen  yang  lain,  kondisi laboratorium, dan sebagainya

b.  Fasilitas Umum (General services)

Mencakup  tentang  kebutuhan  listrik,  stabilitas  tegangan, sumber  listrik,  distribusi  arus,  jenis  panel  listrik,  jenis sokets,  sumber  air  dan  pendistribusiannya  cukup  atau tidak,  jenis  kran,  jenis  bak  pembuangan  air,  apakah tekanan  air  cukup  atau  tidak,  instalasi  air,  instalasi  listrik, keadaan  toilet/kamar  kecil,  jenis  kamar/ruang  persiapan dan  kamar  khusus  lainnya  misal  perbaikan/bengkel, penyediaan  tenaga  teknisi,  penyediaan  dana,  dan sebagainya.

 

4.  Administrasi Laboratorium

Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium, yang antara lain terdiri atas :

a.  Inventarisasi peralatan laboratorium yang ada

b.  Daftar  kebutuhan  alat  baru, atau  alat  tambahan,  alat-alat yang rusak, dan atau alat-alat yang dipinjam/dikembalikan.

c.  Keluar masuk surat menyurat

d.  Daftar  pemakaian  laboratorium, sesuai  dengan  jadwal kegiatan praktikum

e.  Daftar inventarisasi bahan-bahan.

f.  Daftar penerimaan barang serta daftar pembelian barang.

g.  Daftar  inventaris  alat –alat  mebelair  (kursi,  meja,  bangku, lemari, dsb).

h.  Sistem evaluasi dan pelaporan.

Kegiatan  administrasi  adalah  merupakan  kegiatan  rutin  yang berkesinambungan,  karenanya  perlu  dipersiapkan  dan dilaksanakan dengan baik dan teratur.

 

5.  Inventarisasi dan Keamanan Laboratorium

Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi :

a.  Semua  kegiatan  inventarisasi  (Inventory=Inventarisasi), seperti  yang  telah  disebutkan  di  atas  pada  semua peralatan,  bahan  dan  barang-barang  yang  ada  di laboratorium,  secara  detail.  Inventarisasi  ini  juga  harus memuat  sumbernya  (dari  mana  asal  barang  tersebut).

Misalnya  :  hibah,  droping  dari  proyek,  dari  dana masyarakat lewat komite sekolah, dll.

 

b.  Keamanan yang dimaksud di sini adalah apakah peralatan tersebut  tetap  ada  di  laboratorium,  atau  ada  yang meminjamnya.    Apakah  ada  yang  hilang,  dicuri,  pindah tempat  atau  rusak  /  sedang  diperbaiki  tetapi  tidak dilaporkan  keadaan  sebenarnya.  Perlu  diingat  bahwa barang-barang  dan  semua  peralatan  laboratorium  yang ada adalah milik negara maupun yayasan, jadi tidak boleh ada yang hilang.

Tujuan yang akan dicapai dari inventarisasi dan keamanan ini adalah :

1)  mencegah kehilangan dan penyalahgunaan

2)  mengurangi biaya-biaya operasional

3)  meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya

4)  meningkatkan kualitas kerja

5)  mengurangi resiko kehilangan

6)  mencegah pemakaian berlebihan

7)  meningkatkan kerjasama


 

6.  Penggunaan Laboratorium

a.  Tanggung jawab

Pimpinan  pengelola  laboratorium,  anggota  laboratorium (guru-guru pengguna lab), teknisi dan laboran bertanggung jawab  penuh  terhadap  segala  kecelakaan  yang  mungkin timbul.  Karenanya  pimpinan  pengelola  laboratorium  di Sekolah  Menengah  dipegang  oleh  guru  yang berpengalaman  dan  memiliki  keahlian  yang  sesuai. Demikian juga dengan teknisi dan laboran.

b.  Kerapian

Semua  koridor,  jalan  keluar  dan  alat  pemadam  api  harus bebas  dari  hambatan  seperti  botol-botol  dan  kotak-kotak. Lantai harus bersih dan bebas minyak, air dan material lain yang  mungkin  menyebabkan  lantai  licin.  Semua  alat-alat dan reagent harus segera dikembalikan ke tempat  semula setelah digunakan.

c.  Kebersihan masing-masing pekerja di laboratorium.

d. Fokus 

Perhatian  terhadap  tugas  masing-masing  harus  berada pada  pekerjaan  mereka  masing-masing,  jangan mengganggu  pekerjaan  orang lain.  Percobaan  yang memerlukan perhatian penuh tidak boleh ditinggalkan.

e.  Pertolongan pertama ( First-Aid)

Semua kecelakaan bagaimanapun ringannya harus segera ditangani  ditempat  pertolongan  pertama.  Bila  mata terpercik, harus segera digenangi air dalam jumlah banyak.

Jika  tidak  bisa  segera  dibawa  ke  dokter.  Jadi  setiap labotratorium harus memiliki kotak PPPK, dan harus selalu dikontrol isinya.

f.  Pakaian

Saat  bekerja  di  laboratorium  dilarang  memakai  baju longgar,  kancing  terbuka,  berlengan  panjang,  kalung teruntai,  anting  besar,  dan  lain-lain  yang  mungkin  dapat ditangkap  oleh  mesin,  ketika  sedang  bekerja  dengan mesin-mesin  yang  bergerak/berputar.  Yang  paling  penting rambut harus dilindung dari mesin-mesin yang bergerak.

g.  Berlari di laboratorium

Tidak dibenarkan berlari-lari di laboratorium atau di koridor, berjalanlah  di  tengah  koridor  untuk  menghindari bertabrakan dengan orang dari pintu yang hendak masuk.

h.  Pintu-pintu

Pintu-pintu  harus  dilengkapi  dengan  jendela  pengintip untuk  mencegah  terjadinya  kecelakaan  (misalnya  : kebakaran)

i.  Alat-alat

Alat-alat  seharusnya  ditempatkan  di  tengah  meja,    agar alat-alat tersebut tidak jatuh ke lantai. Selain itu,  peralatan sebaiknya  juga  ditempatkan  dengan  sumber  listrik,  jika memang  peralatan  tersebut  memerlukan  listrik untuk sumber  energinya.  Demikian  juga  untuk  alat-alat  yang menggunakan  air  diletakkan  di  dekat  kran  air.  Alat-alat yang  memerlukan  pencahayaan  matahari  ditempatkan didekat  jendela.  Alat-alat  yang  memerlukan  kamar  gelap diletakkan di kamar gelap, dll.

 

Organisasi Laboratorium

Organisasi  laboratorium  meliputi  struktur  organisasi,  deskripsi pekerjaan,  serta  susunan  personalia  yang  mengelola  laboratorium tersebut. Penanggung jawab tertinggi di laboratorium tersebut adalah Ketua  Laboratorium.  Ketua  Laboratorium  bertanggung  jawab terhadap  semua  kegiatan  yang  dilakukan  dan  juga  bertanggung jawab  terhadap  seluruh  peralatan  yang  ada.  Para  anggota laboratorium  yang  berada  di  bawah  ketua  laboratorium  juga  harus sepenuhnya  bertanggung  jawab  terhadap  semua  pekerjaan  yang dibebankan padanya. Demikian pula teknisi dan laboran.

 

Fasilitas Pendanaan

Ketersediaan  dana  sangat  diperlukan  dalam  operasional laboratorium. Tanpa adanya dana yang cukup, kegiatan laboratorium akan  berjalan  tersendat-sendat,  bahkan  mungkin  tidak  dapat beroperasi dengan baik. Dana dapat diperoleh dari :

a.  Dana dari pemerintah 

b.  Dana dari masyarakat (lewat Komite Sekolah)

c.  Bantuan proyek (droping dari pemerintah)

d.  Sumber lain

Jika selama ini misalkan tidak ada dana yang berasal dari pemerintah (untuk  sekolah  negeri),  maka  pihak  sekolah  harus  berani  mendesak kepada  Depdiknas  agar  disediakan  anggaran  misal  lewat  APBD  / APBN  untuk  keperluan  pengembangan  laboratorium  dan  biaya

operasional  .   Unsur  pimpinan  sekolah  hendaknya  sedikit  banyak juga  mengetahui  tentang  seluk  beluk  laboratorium  agar  dapat mengetahui  apakah  alat  /  bahan  /  barang  yang  diusulkan  oleh pengelola laboratorium untuk diadakan apakah memang benar-benar diperlukan dan  nantinya 

akan  dipergunakan  atau  tidak.  Jika  alat  / bahan  /  barang  yang  akan  dibeli  diadakan  lewat  proyek,  sebaiknya pengelola  lab  dalam  membuat  usulan  harus  tahu  persis  spesifikasi dan  harga  barang  yang  akan  dibeli,  agar  dana  yang  tersedia  dapat digunakan seoptimal mungkin.

 

Disiplin yang tinggi

Disiplin  yang  tinggi  dari  teknisi,  laboran  dan  semua  pengelola laboratorium akan mendukung terwujudnya efisensi kerja yang tinggi. Kedisiplinan  sangat  dipengaruhi  oleh  pola  kebiasaan  dan  perilaku dari  manusianya  sendiri.  Oleh  sebab  itu  mereka  seharusnya  dapat

menyadari  akan  tugas,  wewenang  dan  fungsinya.  Sesama  laboran, teknisi,  dan  guru  pengelola  lab  harus  ada  kerja  sama  yang  baik, sehingga setiap keslitan dapat dipecahkan bersama. Yang juga tidak kalh  pentingnya  adalah  kerjasama  pengelola  lab  dengan  unsur pimpinan sekolah yang menangani sarana dan prasarana sekolah.

 

Ketrampilan

Ketrampilan  para  tenaga  laboran  /  teknisi  harus  selalu  ditingkatkan kualitasnya.  Peningkatan  ketrampilan  mungkin  dapat  diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti pendidikan ketrampilan khusus, penataran,  workshop,  magang  dll.  Peningkatan  ini  diharapkan  dapat meningkatkan  peran  aktif  mereka  di  laboratorium  masing-masing. Peningkatan ketrampilan dapat juga dilakukan melalui bimbingan dari guru pengelola lab yang kompeten.

 

Peraturan Dasar

Beberapa  peraturan  dasar  untuk  menjamin  kelancaran  jalannya kegiatan di laboratorium antara lain :

a.  Dilarang makan/minum di dalam laboratorium

b.  Dilarang merokok, karena mengandung potensi bahaya seperti:

1)  Kontaminasi melalui tangan

2)  Ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar

3)  Uap / gas beracun akan tersiap melalui pernafasan

c.  Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi

d.  Dilarang  berlari,  terutama  bila  ada  bahaya  kebakaran,  gempa dan sebagainya. Jadi harus

tetap berjalan saja.

 

e.  Dilarang  bermain  dengan  peralatan  laboratorium  yang  belum diketahui  cara 

penggunaannya.  Sebaiknya  tanyakan  pada orang yang tahu atau pada  teknisi.

f.  Diharuskan  selalu  menulis  label  yang  lengkap,  terutama  pada bahan-bahan kimia.

g.  Dilarang  mengisap  /  menyedot  dengan  mulut  segala  bentuk pipet.  Semua  alat  harus 

menggunakan  bola  karet  pengisap (pipet-pump).

h.  Diharuskan  memakai  baju  laboratorium,  dan  juga  sarung tangan  terutama  saat  menuang 

bahan-bahan  kimia  yang berbahaya seperti asam sulfat.

i.  Untuk  peralatan  laboratorium  yang  spesifik  yang  sudah  ada manual  dari  pabriknya, 

dilarang  membuat  sendiri  peraturan penggunaan  alat  tersebut  apalagi  bila  bertentangan  dengan manual yang telah ada.

 

Jenis Pekerjaan

Berbagai  jenis  pekerjaan  yang  ada  di  laboratorium  harus dibicarakan  bersama  antara pimpinan  laboratorium,  anggota  dan teknisi  serta  laboran.  Pemahaman  atas  jenis  pekerjaan  di laboratorium bertujuan untuk :

a.  Meningkatkan  efisiensi  penggunaan  bahan-bahan  kimia,  air, listrik, gas dan alat-alat lab.

b.  Meningkatkan efisiensi biaya

c.  Meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu

d.  Mempercepat  pelaksanaan pekerjaan

e.  Meningkatkan kualitas guru anggota pengelola lab

f.  Meningkatkan kualitas teknisi dan laboran

g.  Guru, teknisi dan laboran harus bekerja sama dalam satu team work.